Monday, August 11, 2008

Kasih Bapa..

aku begitu menyadari, betapa waktu tidak pernah bisa dikembalikan.
ketika ku merindukan saat dimana kami bersama,
tertawa, berbagi, menangis, tertidur...

satu rentang yang sama,
dan tak pernah akan terulang.

masa-masa itu..
terlalu indah untuk disimpan sendiri..

aku tak berhenti bersyukur kepada Bapa,
Ia telah memberikanku kasih karuniaNya,
dengan keberadaan setiap dari pada mereka..

mentor, pemimpin, saudari, teman seperjuangan, berbagi tawa dan air mata, berbagi peluk dan emosi..

Withy Milka,
tulisan ini terlahir sebagai hadiah kecil untuk perpisahan kecil kita.
aku duduk dan melihat,
ketika hidup ini begitu sulit,
aku mengerti akan keteguhan dan disiplin iman,
itu karena apa yg Tuhan perlihatkan melalui kamu.

Bapa mengajariku bagaimana disiplin iman itu menjadikanku seorang wanita Allah yang tidak akan pernah berhenti untuk belajar, sejauh apapun aku harus berlayar.
tidak akan pernah berhenti berlari, sejauh apapun aku harus menempuh.

lelah,
marah,
luka,
jatuh,
sakit,
sedih,
sepi,
bingung,
dingin,
takut..

semua datang dan pergi,
tanpa ada siapapun disini.

tapi aku tau, Bapa yg menyertaiku.
aku tau Bapa inginku belajar bersamaNya..
belajar untuk tidak menjadi cermin manusia, tapi menjadikanku cermin karakter Allah.

itu yang membuatku jatuh tapi tidak tenggelam,
tau dimana udaraku berada.
juga yang membuatku sakit tetapi tidak mati..
tau dimana Bapaku menyembuhkan.
dan yang membuatku sangat lelah dan hampir berhenti..
tetapi ku tidak menyerah..
karena aku tau siapa yg memegang erat tanganku..

dalam hidup,
aku tidak pernah merasa bangga akan diriku,
aku tidak pernah merasa istimewa akan diriku,
dan tidak sekalipun aku merasa hebat akan diriku.

tetapi Bapa,
kasihNya yang membuatku berharga,
cintaNya yang membuatku istimewa,
penebusanNya yang membuatku diselamatkan,
dan didikanNya yang membuatku semakin tau bahwa Dia amat menyayangiku.
dan untuk pertama kalinya, aku merasa bangga, bahwa Allah seperti Dia, yg begitu hebat, yang tidak terkira kuasanya, mencintai aku, yang begitu tidak berarti dan menjadikanku layak memanggilNya Bapa..

tiw...
entah berapa banyak kata kata yg harus dituliskan, untuk mengungkapkan bahwa tiw adalah seorang sahabat buatku, yg tidak akan pernah kutemukan dimanapun lagi.
seorang saudari buatku, teman serumah waktu itu, dan seorang mentor buatku.

utine belajar banyak dari seorang withy,
dimana Allah telah menghadirkan begitu banyak hal untuk kulihat dalam hidupmu.
seorang wanita yang setia untuk dibentuk,
dan dipakai Allah dengan begitu luar biasa.

aku bersyukur untuk kehadiranmu,
aku bersyukur untuk hidupmu,
aku bersyukur untuk hatimu,
aku bersyukur, untuk setiap tangis dan air mata kita yang membaur bersama pelukan hangat itu.

Daddy menjadikan kamu inspirasi dalam hidup utine..
dengan doa-doa tiw, dengan kebiasaan2 kecil tiw, dari yang buruk sampai yang bikin ketawa..
cara tiw merespon cerita masalahku yang sebenarnya untuk seorang utine itu butuh berhari2, tapi buat tiw itu cuma 10 menit..

seperti apa yang tiw tulis sebelumnya..
"Not enough space to say whats there in my heart, yang pasti hidup ini tetap tersedia untuk mendengar pelajaran2 hidup yang membuat kita bertumbuh dewasa. Memiliki teman menangis saat saya menangis adalah hal yang berharga dalam hidup saya, tertawa saat saya tertawa, ikut berusaha bepikir keras saat saya mentok dengan semua hal, akan menjadi kenangan yang indah. Detik2 TA yang sungguh membuat kita sering kehabisan stock tissue, sama sekali bukan pengalaman buruk bagi saya. Kita akan merindukan masa ini.... huhuhu..... Buat telinga yang siap mendengar setiap keluhan , buat pengertian seorang sahabat ketika saya lelah, buat waktu 10 menit yang ktia tempuh untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting dan besar, saat orang lain berpikir 10 jam, buat menerima saya terutama kala yang lain melihat saya dengan mata yang terallu tinggi, terima kasih sudah memandang dan mengerti withy hanya manusia. Buat menjadi tempat sampah saat saya tidak bisa bercerita pada siapapun, buat pertanyaan yang sangat simpel. Kenapa tiw... membuat saya mengerti bahwa ia sungguh mengasihi saya. Saya kembalikan lagu Thank You yang pernah kita bicarakan. U too gurl, u bring me even closer to Him.... saya tau kemana saya harus berharap ketika saya merasa sendiri, karena saya banyak belajar dari hidup utin. Keteguhan hati untuk tetap berdiri sebagai seorang prajurit akan selalu melekat dalam ingatan saya. Saya tau siapa yang berjuang bersama saya, saya tau saya tidak berjuang sendiri. Buat setiap post it bermakna ganda, buku coratcoret saat saya butuh refreshing, terima Kasih. Kamar dan kasur yang menjadi tempat beristirahat sementara, kala mata sudah mulai sayu namun pekerjaan masih menumpuk, terima Kasih ya. Perjuangan kita belum berakhir, Hidup ini keras, namun kasih Allah selalu yang terbesar buat kita. Jalan kita masih panjang tetapi Dia akan tetap mengiringi perjalanan hidup ke depan. Jawaban doa saya akan terlihat mungkin dalam waktu dekat atau jauh... entah.,.........yang pasti Indonesia tetap membutuhkan hati besar utin."


trimakasih tiw..
buat semua yang tiw tanamkan,
buat semua kasih karunia Allah yang tiw bagikan,
buat apa yang tidak terkecap oleh panca indera kita, tapi Bapa yang membuat kita merasakannya..

still million words to say,
but it'll be overloaded to write everything here..
yang pasti, Bapa tau kemana tiw harus melangkah dan ditempa menjadi emas..

selamat berjuang di benua yang baru tiw..
doa seorang sahabat tidak akan pernah lekang oleh waktu..
peluk

0 comments: